Kadin Riau Gelar Rapimprov 2025 Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi

Rapat Pimpinan Provinsi (Rapimprov) Kadin Provinsi Riau 2025 menjadi momentum penguatan kolaborasi antara Kadin Riau dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi sekaligus memperbaiki iklim investasi daerah.

Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Grand Elit, Rabu (19/11), menghadirkan berbagai pemangku kepentingan dari dunia usaha hingga sektor pendidikan.

Ketua Umum Kadin Riau, Masuri, S.H., menegaskan bahwa tanpa kebersamaan antara Kadin dan Pemprov, pertumbuhan ekonomi hanya akan menjadi slogan. Menurutnya, sinergi mutlak diperlukan untuk mencapai target pembangunan ekonomi di daerah.

Pertumbuhan ekonomi Riau pada triwulan III 2025 tercatat mencapai 4,98 persen (y-on-y) dan 3,54 persen (q-to-q). Namun Masuri menyebut pihaknya menargetkan angka yang lebih tinggi, yakni pertumbuhan 8 persen sebagaimana yang diarahkan pemerintah pusat.

“Tanpa kebersamaan tak ada artinya. Kadin Riau bersama Pemprov harus bergandengan tangan agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya menjadi slogan. Ke depan kita bangun sinergi mencapai target pempus, yaitu pertumbuhan 8 persen,” kata Masuri.

Dalam rapat tersebut, Kadin Riau juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan inklusif bagi generasi muda. Untuk itu, Kadin segera membentuk Kadin Institute, yang diawali dengan penandatanganan MoU dengan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI).

“Rapimprov ini evaluasi kinerja dan penentuan program masa depan. Ada beberapa MoU dengan universitas, termasuk pembentukan Kadin Institute awal tahun nanti. Tujuannya agar mahasiswa memahami dunia kerja sejak dini,” ujarnya.

Asisten II Setdaprov Riau, Drs. H. Helmi D. M.Pd., menegaskan bahwa Rapimprov bukan sekadar agenda periodik, melainkan forum strategis untuk menyatukan langkah pemerintah dan dunia usaha dalam membangun optimisme serta menghasilkan kebijakan berkualitas.

“Rapimprov ini pertemuan dalam menyatukan langkah dan membangun optimisme. Kita bersyukur Riau mencatat pertumbuhan ekonomi 4,98 persen, menandakan aktivitas usaha berjalan stabil dari industri pengolahan hingga sektor produktif lain,” ujarnya.

Dengan nilai PDRB mencapai Rp293,05 triliun, Riau kini berada pada posisi keenam terbesar di Indonesia dan kedua di Sumatra. Kondisi ini turut menurunkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) hingga 12 persen.

“Penurunan TPT menunjukkan dunia usaha mampu menyerap tenaga kerja baru,” kata Helmi.

Ia juga mengungkap bahwa realisasi investasi Riau sepanjang Januari–September 2025 mencapai Rp55,89 triliun, menempatkan provinsi ini sebagai yang tertinggi di Sumatra dan peringkat sembilan nasional.

Sejalan dengan Helmi, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Kadin Indonesia, Taufan Eko Nugroho Rotorasiko, menyebut sinergi pemerintah dan Kadin telah diwujudkan dalam berbagai program prioritas nasional.

Beberapa di antaranya adalah dukungan terhadap program makan bergizi gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto, pembangunan tiga juta rumah layak huni, serta perhatian terhadap pekerja migran.

“Rapimprov ini membahas agenda strategis bagaimana Kadin jadi mitra pemerintah tahun 2025. Sinergi akan kita tingkatkan di 2026. Kami mendukung program MBG, kesehatan gratis, rumah layak huni, dan pekerja migran yang punya nilai strategis,” katanya.

Lebih lanjut, Kadin Indonesia menekankan perlunya menekan angka PHK dengan memperluas kesempatan kerja melalui hilirisasi di berbagai sektor, baik sumber daya alam maupun pertanian.

“Kadin terus memperluas lapangan kerja agar pekerja semakin berkualitas dan tidak ada lagi PHK. Hilirisasi SDA hingga sektor pertanian harus terus didorong untuk mencapai target pertumbuhan 8 persen dari pemerintah pusat,” tutupnya.

source : riau.harianhaluan.com

Kabar Lainnya :

Pilih Kategori Artikel